Sabtu, 14 Mei 2011

cara mengatasi kejenuhan

Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Belajar, bermain, berangkat sekolah, bekerja atau sekedar duduk merenung. Pernahkah kita menghayati makna semua kegiatan yang kita lakukan, menikmatinya atau sekedar menjalaninya? Seringkah kita merasa bosan dengan apa yang kita alami?

Jika kita sudah memiliki pertanyaan-pertanyaan itu, SELAMAT!…berarti kita masih memiliki keinginan untuk tahu dan daya pikir yang dinamis. Pertanyaan itu pasti akan muncul ketika kita merasa jenuh dengan apa yang kita alami. Jenuh, bosan. Untuk mengatasinya, kita harus mencari tahu akar dari rasa jenuh itu, sehingga bisa menemukan cara untuk menyiasatinya.
Umumnya, kita merasa jenuh karena ada yang kosong di hati kita. Itu bisa terjadi karena sesuatu yang bersifat monoton, rutinitas, dan gak ada harmoni. Tidak semua orang suka keteraturan, banyak yang menyukai tantangan. Sesuatu yang kita cari untuk mengatasi rasa jenuh ialah inspirasi. Sedangkan celah yang mampu menghilangkan rasa jenuh ialah kreasi. Inspirasi dan kreasi merupakan dua nilai idé yang bisa menyentuh rasa dan jiwa untuk berselera. Mengayuh pikir untuk terus mengalir dan bermuara pada satu karya yang bisa, biasa bahkan luar biasa. Inspirasi lahir dari penglihatan, pendengaran yang diteruskan ke ladang keinginan, harapan, impian dan cita-cita. Kreasi tumbuh karena adanya dorongan inspirasi untuk berani menciptakan dan mewujudkan sesuatu itu menjadi nyata.
Banyak membaca bisa merangsang tumbuhnya inspirasi. Dengan banyak membaca, kita menjadi banyak belajar. Dengan banyak belajar, kita bisa menghasilkan kreasi dan karya. Membaca di sini bukan sekedar membaca serangkaian aksara, melainkan membaca dengan melibatkan unsur kepekaan telinga, hati dan pikiran, sehingga jiwa kita tergugah untuk mencipta. Medium seperti ini, tidak harus selalu hal-hal yang kelihatan besar, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang kita alami sehari-hari yang justru membuat kita merasa jenuh tadi. Sebagai ilustrasi, kita sering merasa bosan makan cireng (penganan yang terbuat dari adonan tepung sagu yang digoreng) dengan rasa yang standard (asin gurih). Kebosanan itu bisa membuat kita berpikir untuk membuat aneka rasa cireng. Cireng isi oncom, isi ayam, isi keju, isi daging, dan isi sosis. Ketika pikiran ini menggugah perasaan dan keinginan kita untuk mencoba, maka inilah inspirasi. Inspirasi ini dapat dikembangkan menjadi sebuah ide kreatif dan menghasilkan karya yang disukai dan dinikmati orang lain. Ide kreatif inilah yang akan menjadi sebuah kreasi.
Kreasi lahir dari keberanian mencoba dan berani tampil beda. Sesuatu yang dianggap kreatif ialah yang berbeda dari kebanyakan dan tak biasa. Pada awalnya, ilustrasi seperti cireng aneka rasa mungkin hanya satu atau dua orang saja yang mengembangkan, sehingga banyak penikmat kuliner yang berburu penganan tersebut sampai ke luar kota. Penganan yang berbeda dari rasa, kemasan, bahkan harga yang biasa. Dalam perkembangannya, banyak orang yang kemudian terinspirasi dan menciptakan rasa yang lebih variatif. So, orang yang mau membaca, berani mencoba dan menciptakan sesuatu dapat mengasah kecerdasan pikiran, perasaan dan tindakannya agar lepas dari kejenuhan.
Bacalah dari sesuatu yang kita lihat, bacalah dari pribadi yang sering kita temui, bacalah dari pengalaman yang pernah dialami siapapun dan bacalah dari seluruh keinginan dan kenyataan. Lalu, cobalah melakukan sesuatu yang kita bisa, kita harapkan dan kita inginkan. Cobalah mewujudkan sesuatu yang kita baca menjadi nyata. Niscaya hidup lebih bermakna meskipun itu sederhana. Ide itu tidak pernah mati selagi kita masih memiliki rasa ingin tahu, mau berpikir dan mau berupaya mewujudkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar