Kamis, 09 Juni 2011

IDE GILA

Kategori:Buku-buku
JenisUsaha dan Investasi
Penulis:Hermawan Aksan

Masih ingat aksi "bagi-bagi" uang dan tiket seminar senilai Rp.100 juta yang dilakukan Tung Desem Waringin di Stadion Sepak Bola Baladika Kesatrian Serang? Aksi tersebut menimbulkan berbagai jenis komentar. Ada yang memandang sebelah mata, tetapi juga banyak yang justru memuji ide tersebut. Bagaimana tidak? Dengan aksi tersebut, ia semakin dikenl bukan saja di kawasan Asia tetapi juga ke berbagai negara di dunia.
Alasan utama Tung Desem Waringin melakukan aksi tersebut tidak lain adalah sebagai media promosi bagi peluncuran bukunya yang kedua berjudul Marketing Revolution. Ide ini bisa disebut sebagai sebuah perumpamaan dalam strategi marketing. Tung ingin menunjukkan bahwa banyak promosi yang sia-sia dalam pemasaran produknya. Menurutnya, daripada dana promosi tersebut digunakan untuk memasang iklan, baliho, dan sebagainya yang tidak bisa diukur sejauh mana promosi itu dapat sampai, lebih baik uang tersebut dibagikan kepada masyarakat.
Dilahirkan dari keluarga sederhana, Tung Desem Waringin yang lahir di Solo, 22 Desember 1967 ini sejak kecil telah mengalami berbagai macam kesulitan. Bermula dari bisnis sang Ayah yang mengalami kebangkrutan, Tung kecil dididik untuk selalu bisa survive dan membantu Ayahnya agar tokonya ramai pembeli, namun keberuntungan belum berpihak pada keluarganya. Usaha Ayahnya tersebut belum juga dapat berjalan dengan mulus. Dari semenjak itulah Tung Desem mulai tertarik pada dunia marketing. Dia memiliki obsesi untuk dapat membantu Ayahnya meraih sukses.
Perjalanan sekolah Tung Desem pun pada awalnya tidak selalu mulus. Sampai dia duduk di tahun terakhir di SMA, Tung menjadi seorang yang "biasa-biasa" saja. Namun nasihat Ayahnya sejak kecil yang mengatakan "Kalau ingin sukses, bergaullah dengan orang sukses" menjadikan dia terpacu, akhirnya dia diterima di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Pada masa-masa perkuliahan inilah Tung Desem bertekad untuk menjadi yang terbaik. Bukan hanya di bidang akademik, Ia pun aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswan hingga akhirnya Tung Desem terpilih menjadi mahasiswa teladan UNS.
Karir Tung Desem dimulai di Bank Central Asia (BCA) sebagai Management Development Program pada tahun 1992. Setelah melakukan training di Jakarta yang menjadikannya sebagai lulusan terbaik, Ia dikirim ke BCA cabang Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit operasionalnya terburuk se-Indonesia. Hasilnya, dari target dua tahun, Tung Desem berhasil menyelesaikan masalah tersebut hanya dalam waktu empat bulan. Prestasi ini juga menjadikan Surabaya memperoleh hasil audit terbaik di seluruh Indonesia.
Apa saja sebenarnya seorang Tung Desem Waringin bisa menjadi sukses seperti sekarang ini? Hermawan Aksan dalam buku memaparkan tentang pandangan-pandangan Tung Desem Waringin disertai cerita-cerita masa lalunya yang disebut juga sebagai alasan kuat dibalik kesuksesan Tung Desem Waringin. Diceritakan pula bagaimana awalnya Tung Desem tertarik untuk berpindah profesi dari seorang pekerja kantoran menjadi seorang pembicara terbaik, motivator terheboh, dan pelatih sukses No.1 di Indonesia (versi majalah Marketing) dan The Most Powerful People & Ideas in Bussiness 2005 (versi majalah SWA).
Satu hal yang menarik dari Tung Desem ini adalah gaya khasnya yang berbeda dibandingkan motivator lain dalam menyampaikan materi dalam seminar-seminar yang diadakannya. Gaya khas ini misalnya adalah dengan cara menyisipkan joke-joke segar, tertawa bersama, hingga bernyanyi bersama. Ciri ini menjadikan salah satu alasan mengapa tiket seminar-seminar Tung Desem Waringin selalu sold out. Bahkan dalam setiap seminarnya, ia pun tidak segan menceritkan masa lalunya yang jauh dari bahagia, sehingga ketika Tung Desem bercerita sambil menangis, banyak peserta seminar yang juga mengeluarkan air mata mendengar cerita-ceritnya tersebut. Hal ini menunjukkan sebesar apapun nama Tung Desem Waringin, ia pun sama seperti manusia lainnya yang juga sewaktu-waktu dirundung kesedihan. Ini menandakan betapa seorang motivator sukses pun ada kalanya mengalami peristiwa yang jauh dari apa yang dibayangkannya. Contohnya ketika dia bercerita tentang usahanya untuk menyembuhkan penyakit ayahnya dan bagaimana kekecewaannya ketika Ayahnya belum sempat menaiki mobil BMW yang telah dibelikannya, dengan maksud agar bisa membawa Ayahnya tersebut jalan-jalan saat sudah sehat, karena sang Ayah sudah keburu dipanggil oleh Sang Pencipta.
Selain itu, fakta bahwa Tung Desem adalah seorang motivator dan pengusaha suskeslah yang menjadikan ia sebagai seorang motivator yang berhasil, karena ada sebagian kalangan yang berpikir bahwa profesi motivator hanyalah sebuah profesi yang menarik untung dengan mengandalkan kemampuan berbicara saja dan tidak mempraktekan apa yang mereka sampaikan tersebut pada dirinya sendiri. Istilahnya motivator dituding bisa menjadi kaya hanya dengan menjual kata-kata saja. Tung Desem pun tidak memungkiri bahwa keadaan seperti itu memang terjadi pada sejumlah motivator, namun berbeda dengan yang lain, ia mengatakan bahwa semua yang disampaikannya tentang tip-tip, kiat-kiat, serta soal marketing revolution yang ditulisnya adalah hasil pengalaman hidupnya. Hal itu terbukti dari beragam jenisnya usaha yang ia miliki selalu berhasil dan dapat terlihat dalam strateginya di pasar saham, bisnis properti, hingga bisnis Edugame yang dirambahnya.
Tidak lupa buku ini pun disertai dengan tips dari Tung Desem Waringin agar bisa sukses di segala bidang, lampiran dari e-book karya Tung Desem Waringin yang berjudul 24 Ilmu Para Milyader, testimoni atas kehebatan Tung Desem yang berasal dari segala kalangan mulai dari orang biasa hingga orang terkenal, serta profil para motivator Indonesia dan dunia yang sukses dari mulai Andrie Wongso hingga "sang guru" dari Tung Desem Waringin itu sendiri, Anthony Robbins, yang dapat menjadi panutan bagi para motivator lain di berbagai belahan dunia, menjadikan buku ini bukan hanya wajib dibaca oleh mereka yang merasa bergelut di dunia bisnis, tetapi juga semua kalangan yang ingin mengikuti jejak kesuksesan seorang Tung Desem Waringin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar